Menyimpan
makanan dalam jumlah besar atau dapat juga dikatakan dengan menyetok makanan
memang menjadi hal yang lumrah dilakukan, terutama pada kali pandemi seperti kali ini. Hal ini disebabkan karena kita disarankan bakal tetap tinggal
di rumah dan tidak keluar rumah jikalau tidak ada kebutuhan penting dan mendesak.
Tentu saja ini membuat kita mau tak mau menyetok makanan dalam jumlah banyak di
rumah. Berbicara mengenai menyetok makanan, kali ini kita memang telah
dipermudah dengan kecanggihan teknologi karena telah ada kulkas alias lemari
pendingin yang dapat membuat makanan menjadi lebih awet dan tahan lama disimpan
hingga berhari-hari lebih. Tetapi bagaimana dengan kehidupan orang zaman
prasejarah? Apa yang mereka lakukan bakal mengawetkan makanan? Ada beberapa
cara yang dilakukan orang zaman prasejarah dan ternyata hingga kali ini juga
masih sering kita lakukan, yakni:

1. Dikeringkan


Sumber: Kebabbras.blogspot.com

Cara
mengawetkan makanan yang telah dilakukan oleh orang zaman prasejarah ialah
dengan cara mengeringkan makanan tersebut hingga kadar airnya menghilang. Cara
ini dinilai paling mudah karena tinggal menjemurnya di bawah terik sinar
matahari. Jikalau kadar air hilang, lalu bakteri tidak akan mudah bersarang pada
makanan tersebut. Beberapa jenis makanan pada zaman prasejarah yang banyak
dikeringkan ialah daging hasil buruan, baik itu daging babi hingga daging
rusa. Selain daging, ada juga buah-buahan yang juga sengaja dikeringkan.

2. Diasapi


Sumber: Flickr.com

Selanjutnya
ada metode pengasapan yang juga telah dilakukan sejak zaman prasejarah bakal
dapat mengawetkan makanan. Bedanya dengan metode di atas, metode ini menggunakan
asap dari bara api bakal menghilangkan kadar air, bukan menjemurnya. Hal ini
dikarenakan ada beberapa daerah yang tidak selamanya dapat terus mendapatkan
sinar matahari, terutama jikalau telah masuk musim dingin lalu mengawetkan makanan
dengan cara dikeringkan tidak akan dapat dilakukan. Pengasapan dapat dilakukan
kapan saja. Selain itu, cita rasa dari makanan yang diasapi juga berbeda dengan
dikeringkan. Biasanya akan ada aroma asap yang khas pada makanan tersebut.

3. Difermentasi


Sumber: Wowkeren.com

Orang
zaman prasejarah rata-rata hanya melakukan tiga hal yakni berburu, beternak,
dan bertani. Jikalau hasil buruan dapat diawetkan dengan dikeringkan dan diasapi,
lalu hasil ternak dapat diawetkan dengan cara difermentasi. Hewan ternak seperti
sapi, kuda, hingga domba menghasilkan susu yang dapat difermentasikan menjadi
keju dan mentega yang awet bertahun-tahun lamanya. Nantinya keju tersebut dapat
disantap bersama dengan aneka hidangan seperti daging yang telah diasapi.

4. Disimpan
dalam Kulkas Alami di Bawah Tanah


Sumber: Bacaterus.com

Cara
pengawetan terakhir yang dilakukan oleh orang zaman prasejarah yang terakhir
ialah mengawetkan makanan dengan menyimpannya dalam kulkas alami di bawah
tanah. Loh bagaimana caranya? Jadi mereka akan menggali tanah dalam ukuran
tertentu, terus meletakkan wadah yang di dalamnya berisi makanan dan menutup
wadah tersebut terus menguburnya. Nantinya selagi baru akan disantap, lalu
tempat tersebut akan digali kembali. Galian tersebutlah yang dinamakan sebagai
kulkas alami bawah tanah. Meski terdengar tidak masuk akal, namun pada
kenyataannya makanan yang disimpan di bawah tanah akan awet dan bertahan lama.

 

Itulah
beberapa cara yang dilakukan orang zaman prasejarah bakal mengawetkan makanan.
Menurut kamu masih ada lagi tidak cara-cara yang lainnya? 

Beri tahu teman mengenai ringkasan ini via:

Bagikan:

Leave a Comment