Bagi para
pecinta kuliner, kita kerap kali menyantap aneka jenis kuliner yang beragam,
mulai dari kuliner restoran hingga kaki lima. Tidak peduli lokasinya berada di
mana, asalkan kuliner tersebut enak untuk disantap, maka kita pasti akan rela
berburu dan datang langsung untuk mencicip seperti apa cita rasanya. Tapi
pernahkah kamu merasa yakin kalau selama ini kuliner yang kamu santap ini sehat
dan bebas dari kandungan-kandungan formalin? Beberapa bahan makanan yang ada di
Indonesia sangat rentan terkena formalin karena zat ini bisa membuat makanan
menjadi lebih awet dan tahan lama. Untuk menghindarinya, kamu bisa membaca dulu
bagaimana ciri makanan yang menggunakan formalin, yaitu:

1. Ikan Asin


Sumber : Kurioapps.com

Yang pertama ada
ikan asin yang paling rentan terkena formalin karena ikan asin merupakan ikan
yang difermentasikan supaya tahan lama menggunakan garam. Untuk dapat mengenali
penggunaan formalin pada ikan asin, kamu bisa melihat dari tampilan warnanya
dulu ya. Jika tampilannya cenderung berwarna cerah, bukan pucat. Warna ikan asin
yang berformalin biasanya berwarna sangat cerah, bersih dan tidak berbau sehingga tidak dihinggapi
lalat. Sedangkan untuk ikan asin yang tanpa formalin akan terlihat pucat,
berbau amis dan dihinggapi lalat.

2. Bakso


Sumber : Pergikuliner.com

Bahan makanan
yang satu ini pasti kamu sudah tahu kalau rentan menggunakan formalin. Bakso
tak hanya rentan terhadap formalin, tapi juga boraks. Ciri-ciri dari bakso yang
menggunakan formalin adalah tampilannya yang bersih dan tidak kusam. Aromanya
juga akan menyengat dan teksturnya sangat kenyal dan akan kembali kebentuk
semula jika digigit. Ditambah lagi, bagian luarnya tidak akan lengket atau
berlendir meski dibiarkan di ruangan terbuka selama berhari-hari. Sedangkan
untuk bakso yang tanpa formalin memiliki warna yang abu-abu agak kusam dan akan
mudah basi jika diletakkan di ruangan terbuka berhari-hari.

3. Mie


Sumber : Pergikuliner.com

Mie juga
sangat rentan dengan formalin. Mie yang dimaksud di sini bisa berupa mie kering
seperti mie instan atau mie basah seperti mie kuning. Mie yang ditambahkan
formalin memiliki tampilan yang sangat mengkilat dan tidak lengket saat
dipegang. Berbeda dengan mie yang tidak berformalin karena tampilannya lebih
kusam dan lengket saat dipegang karena kandungan tepung yang terpapar udara.
Ditambah lagi, untuk mie basah pada umumnya akan cepat basi dan tidak bisa
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu kamar. Sementara untuk mie basah yang
berformalin akan awet hingga 1 bulan lamanya.

4. Tahu


Sumber : Pergikuliner.com

Tahu merupakan
lauk favorit masyarakat Indonesia yang juga sering ditemukan berformalin.
Tahu pada dasarnya adalah bahan makanan yang mudah basi. Jika diletakkan di
ruangan terbuka pasti akan basi dalam jangka waktu 2-4 hari. Jika ditaruh di
kulkas, maka akan tahan hingga satu minggu. Jadi kalau tahu milikmu sudah melebihi
jangka waktu tersebut tapi masih tetap awet, maka bisa jadi tahumu berformalin.
Tekstur tahu berformalin agak keras, kenyal tapi tidak padat dan baunya agak
menyengat. Memang sangat sulit mengetahui tahu berformalin. Tapi PergiKuliner punya
caranya, kamu bisa menjatuhkan tahu dari atas ketinggian setengah meter, jika
tidak hancur, itu tandanya tahu berformalin.

5. Ayam Potong


Sumber : Kfayam.com

Terakhir ada
ayam potong yang ternyata juga sering menggunakan formalin. Ketika kamu membeli
ayam potong, coba perhatikan dengan jelas, jika ayam terlihat putih bersih dan
tidak mudah busuk, serta teksturnya kencang, maka bisa jadi ayam potong itu
sudah diberi formalin. Ayam segar yang sehat memiliki tampilan kulit segar,
pori-porinya licin, teksturnya kenyal saat ditekan jari, tidak berair, dan
kakinya tidak memar. 

Sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana ciri makanan yang berformalin? Jadi, mulai
sekarang kamu harus ekstra hati-hati ya dalam memilih bahan makanan yang tepat dan pastikan makananmu itu sehat! 

Nah, kalau kamu mau makan makanan yang enak dan aman dari segala bahan kimia berbahaya, PergiKuliner sudah menyiapkan rekomendasi tempatnya di bawah ini!

Beri tahu teman tentang ringkasan ini melalui:

Bagikan:

Leave a Comment