Tape
merupakan salah satu jenis kuliner fermentasi khas Indonesia yang asalnya dari
bahan pangan berkarbohidrat terus diberi ragi dan didiamkan semasa beberapa hari
supaya nantinya proses fermentasi dapat berlangsung. Tape sungguh bermanfaat
buat kesehatan tubuh, terutama buat sistem pencernaan karena dapat mengurangi
jumlah bakteri jahat yang ada pada tubuhmu. Pada umumnya, tape ini hanya dibuat
dalam skala industri rumahan sehingga prosesnya masih sungguh tradisional
sekali. Apabila dilihat dari dari jenisnya, tape dapat terbagi menjadi lima jenis,
yakni:

 

1. Tape Singkong


Sumber : Doktersehat.com

Pertama
ada tape singkong yang paling banyak dijumpai pada sajian dessert khas
Indonesia seperti pada campuran es cendol, es campur, es doger dan lain
sebagainya. Tape singkong terbuat dari singkong yang berwarna putih atau
kuning. Bakal membuatnya, singkong terlebih dahulu dikupas dan dipotong-potong
terus dikukus setengah matang terus didinginkan dan ditaburi bubuk ragi.
Fermentasi terus dilakukan dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan daun
pisang. Proses fermentasi ini hanya berlangsung semasa 2-3 hari.  

 

2. Peuyeum

Sumber : Adira.co.id

Mendengar
kata peuyeum pasti yang teringat olehmu yaitu kuliner khas Sunda.  Peuyeum memang berasal dari Sunda dan dapat
dengan mudah kamu jumpai di sepanjang pinggir jalan kota-kota yang ada di Jawa
Barat karena peuyeum ini sungguh cocok buat dijadikan buah tangan alias
oleh-oleh. Meski sama-sama dibuat dari singkong, tetapi peuyeum dengan tape
singkong ini berbeda. Peuyeum memiliki bentuk singkong yang utuh dengan tekstur
yang lebih keras karena difermentasikan dengan cara digantung sesudah singkong
diberi ragi sehingga kadar airnya berkurang. Apabila tape singkong banyak
dijadikan campuran minuman, peuyeum justru banyak dijadikan sebagai jajanan
tradisional seperti colenak.

 

3. Tape Ketan Putih


Sumber : Resepmasakan.com

Dari
singkong, kita beralih ke beras ketan. Beras ketan putih ternyata dapat
dijadikan sebagai bahan dasar tape ketan putih. Ketan yang telah dicuci bersih
kemudian dimasak hingga matang terus didinginkan dan diberi ragi. Bakal
fermentasinya harus diletakkan di dalam besek atau daun pisang supaya prosesnya
dapat sempurna. Tape ketan putih banyak dijumpai pada campuran minuman
tradisional seperti es dawet atau ragam es khas Jawa lainnya.

 

4. Tape Ketan Hijau


Sumber : Cookpad.com

Lanjut
ke tape ketan hijau yang masih sama-sama dibuat dari beras ketan putih. Hanya saja
diberi pewarna hijau yang berasal dari daun suji dan duan pandan. Berbeda
dengan tape ketan putih yang banyak dijumpai pada minuman tradisional, tape ketan
hijau ini lebih banyak dijumpai pada aneka jajanan tradisional. Belakangan ini
tape ketan hijau banyak dijumpai pada campuran puding karena selain cita rasanya
yang khas, warnanya juga sungguh cantik.

 

5. Tape Ketan Hitam


Sumber :  Akamaized.net

Terakhir
ada tape ketan hitam yang merupakan salah satu jenis tape yang menggunakan
beras ketan. Tetapi kali ini beras ketannya bukan ketan putih melainkan ketan
hitam. Tape ketan hitam paling banyak kamu jumpai sebagai sajian pendamping uli.
Selain itu tape ketan hitam juga kerap kali dijumpai pada campuran brownies,
kue mangkok, atau jenis cake lainnya. Dengan menambahkan tape ketan hitam pada
campuran adonan cake, lalu cita rasanya akan unik dan teksturnya juga lebih
padat.  

 

Itulah
beberapa jenis tape yang perlu kamu ketahui. Dari kelimanya, menurutmu lebih
enak yang mana? Buat kamu yang hendak mencicipi aneka cemilan lainnya, dapat coba kunjungi salah satu tempat di bawah ini ya!

Beri tahu teman perihal ringkasan ini lewat:

Bagikan:

Leave a Comment