Perang
menjadi saat yang paling tidak diinginkan oleh semua orang. Ketika terjadi
perang, maka kita akan merasakan kesengsaraan yang tanpa henti hingga akhirnya
ada pihak yang menang dan kalah. Jika menilik sejarah dunia, salah satu perang
yang paling menggemparkan dunia dan memakan banyak korban jiwa adalah perang
dunia II. Perang Dunia II terjadi antara tahun 1939-1945. Peperangan yang
terjadi selama bertahun-tahun ini menjadi saat yang paling mencekam terutama
bagi warga sipil. Pasalnya, Perang Dunia II tak hanya menyasar tentara militer
saja tetapi juga warga sipil dengan cara menyerang kapal-kapal pembawa makanan
sehingga berdampak pada kekurangan makanan yang berujung pada kelaparan. 

Berhubung bahan makanan
langka, maka tak heran kalau warga sipil setempat mulai menggunakan bahan
makanan substitusi alias makanan pengganti yang akhirnya justru menjadi kuliner
yang populer di masa Perang Dunia II. Coba langsung kita lihat, kuliner apa
saja yang jadi populer di masa Perang Dunia II yuk!

1. Lemak
Goreng


Sumber: Shopee.co.id

Kuliner
pertama yang jadi populer di masa Perang Dunia II adalah lemak goreng. Kamu
pasti merasa aneh mendengarnya bukan? Lemak goreng merupakan kuliner yang
dibuat dari lemak hewan yang kemudian dimasak dengan cara digoreng. Mengapa
kuliner ini sangat populer? Ternyata pada masa perang dunia II, negara-negara
yang berperang kekurangan konsumsi lemak. Hal ini dikarenakan lemak lebih
banyak digunakan untuk membuat mesiu, memolesi senjata, dan lain sebagainya. Alhasil,
masyarakat pun kekurangan lemak untuk dijadikan masakan sehingga lemak dari
hewan pun menjadi sangat populer. Lemak sangat diperlukan terutama bagi tentara
yang berperang karena bisa diolah dalam tubuh menjadi energi.

 

2. Bubuk
Telur

Sumber: Tepungtelur.wordpress.com

Tak hanya
lemak goreng saja, ada bubuk telur yang jadi populer di masa Perang Dunia II.
Bubuk telur ini merupakan bahan substitusi dari telur sungguhan karena sudah
melalui beragam proses olahan mulai dari pemanggangan, penyaringan, hingga pengeringan.
Saat Perang Dunia II, masyarakat yang tinggal dalam peperangan sangat kesulitan
untuk beternak. Hal ini berdampak pada susahnya mendapatkan telur dari ayam.
Untuk menyiasati hal tersebut, maka dibuatlah bubuk telur yang meski rasanya
tidak seenak telur tapi bisa menyuplai kebutuhan protein hewani. Berhubung
telur segar sangat sulit didapat maka bubuk telur pun jadi sangat populer.

 

3. Pastri Kentang


Sumber: Balkanlunchbox.com

Selanjutnya
ada pastri kentang yang jadi kuliner populer di masa Perang Dunia II. Sebelum
peperangan terjadi, masyarakat di negara Eropa dan Amerika sangat suka
menyantap pastry. Lalu saat peperangan terjadi, bahan makanan seperti susu,
telur, dan mentega sangat susah didapat. Berhubung pada masa itu kentang mudah
didapat karena mudah menanamnya, maka dibuatlah pastri dengan campuran kentang.
Selain pastri, masih ada banyak olahan kentang yang dibuat semasa Perang Dunia
II seperti biskuit kentang, pai kentang, dan masih banyak lagi.

 

4. Spam


Sumber: Foodnetwork.com

Kuliner terakhir yang populer di masa Perang Dunia II adalah spam. Spam adalah olahan daging cincang yang dikemas
dalam bentuk kaleng. Dalam arti kata lain, spam adalah olahan daging kalengan.
Spam ini berasal dari Amerika dan seringkali menjadi ransum atau makanan yang
dibawa oleh para tentara pada saat perang. Mendapatkan bahan makanan segar
memang sangat sulit pada masa Perang Dunia II sehingga mau tak mau masyarakat
setempat menggunakan bahan makanan olahan seperti spam.

Macam-macam ya makanan yang dikonsumsi dan populer di masa Perang Dunia II. Beberapa makanan yang populer di masa Perang Dunia II ini rata-rata merupakan makanan yang dapat bertahan lama dan praktis, karena tentunya pada masa perang seluruh lapisan penduduk harus dalam situasi siaga dan pastinya susah untuk mencari bahan makanan untuk diolah. Seru banget kan baca sejarah tentang kuliner Perang Dunia II? Sekarang, waktunya kamu isi perut dan siap “memerangi” kehidupan nyata. Yuk, langsung serbu aneka tempat makan di bawah ini!

Beri tahu teman tentang ringkasan ini melalui:

Bagikan:

Leave a Comment