Keju
merupakan salah satu bahan makanan yang menjadi sumber protein dan kalsium bagi
tubuh. Ada banyak negara di Eropa yang menghasilkan keju terbaik, tapi yang paling
terkenal akan kejunya adalah Swiss. Keju Swiss merupakan keju lokal yang
pastinya diproduksi di negara Swiss, Eropa Tengah. Swiss sudah memproduksi keju
sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan negara Swiss pada dasarnya merupakan
merupakan negara yang memiliki banyak lahan hijau luas sehingga cocok untuk
digunakan mengembangbiakkan ternak seperti sapi. Berhubung ada banyak
peternakan sapi yang ada di Swiss, maka produksi susu di sana juga melimpah.
Agar tidak basi dan tahan lama, maka masyarakat setempat pun mengolahnya
menjadi keju.

 

Sumber: I

ndiatimes.com

Beberapa
keju Swiss yang terkenal di dunia adalah keju appenzell, bellelay atau tete de
moine, emmental, fribourgeois, gruyere, saanen, sapsago, sbrinz
, dan vacherin-fribourgeois.
Salah satu ciri khas dari keju Swiss adalah adanya lubang-lubang pada bagian
dalamnya. Lubang-lubang pada keju Swiss lah yang membuatnya sangat terkenal
karena membuatnya unik. Tapi pada kenyataannya tidak semua keju Swiss itu
berlubang. Hanya keju Swiss emmental yang punya lubang. Pastinya kamu jadi
penasaran bukan mengapa selalu ada lubang pada keju Swiss emmental ini? Lubang
pada keju Swiss bukan karena dimakan tikus atau hewan lainnya, tapi memang
terjadi karena proses ilmiah yang dikarenakan bakteri.


 Sumber: Nueskes.com

Lubang
pada keju Swiss sudah mulai muncul sejak zaman pertengahan. Pada masa itu keju
Swiss dibuat berbentuk roda besar seberat 45-90 kg untuk menghindari pajak
karena pajak yang dipungut berdasarkan jumlah keju, bukan beratnya. Keju-keju
tersebut disimpan dalam waktu yang lama dalam gudang yang ada di gua-gua
pegunungan. Berhubung pada masa itu proses pemerahan susu sapi masih sangat
tradisional, yakni menggunakan tenaga manusia dan susunya disimpan dalam wadah
ember jerami tua, maka ada beberapa bakteri yang tercampur di dalamnya. Ada beberapa
bakteri yang terdapat pada keju Swiss, yakni bakteri S. thermphilus,
Lactobacillus
, dan P.shermani. Bakteri S. Thermphilus dan Lactobacillus menghasilkan
asam laktat yang kemudian dikonsumsi oleh bakteri P.shermani. Nantinya bakteri
ini aka mengeluarkan gas karbondioksida yang menyebabkan terjadinya kantong
udara kecil. Udara kecil yang tidak bisa keluar inilah yang menyebabkan
lubang-lubang pada keju Swiss. Untuk keju Swiss yang hanya dimatangkan dalam
waktu sebentar saja akan memiliki lubang yang lebih kecil dengan tekstur yang
lembut. Sedangkan jika proses pematangannya lebih lama akan memiliki lubang
yang lebih besar, serta rasa dan aroma yang lebih tajam.


 Sumber: Dailymail.co.uk

Belakangan
ini, keju Swiss emmental sudah jarang ditemukan adanya lubang-lubang lagi.
Tentu saja hal ini membuat ciri khasnya menjadi pudar. Penyebab utama
lubang-lubang pada keju Swiss emmental menghilang karena saat ini keju Swiss
sudah banyak yang dibuat dengan cara modern, mulai dari proses pemerahan hingga
pembuatannya sehingga lebih bersih dan efisien. Tentu saja hal ini bisa
mengurangi partikel-partikel kecil dan bakteri yang masuk ke dalam susu
sehingga bisa mengubah tekstur dan cita rasa dari keju Swiss emmental tersebut. Semoga
masih ada pembuat keju Swiss yang mempertahankan proses pembuatan dengan cara
tradisionalnya ya supaya lubang-lubang yang menjadi ciri khas keju Swiss masih
tetap terjaga.

 

Itulah
beberapa informasi yang bisa menambah pengetahuanmu akan bahan-bahan kuliner.
Jika sudah tahu alasannya mengapa keju Swiss punya banyak lubang di dalamnya,
sekarang kita makan kuliner yang ada campuran kejunya dulu yuk!

Beri tahu teman tentang ringkasan ini melalui:

Bagikan:

Leave a Comment