Indonesia
memang amat terkenal akan kekayaan ragam kulinernya, tak terkecuali aneka
jajanan tradisionalnya. Salah satu jajanan yang dimiliki Indonesia yakni kue
cubit. Kue cubit yakni kue mungil yang memiliki ukuran sekitar 3-4 cm dengan
bentuk yang beragam, ada yang bentuknya seperti kerang dan ada yang lonjong
menyerupai bentuk bola baseball. Kue ini memang punya banyak penggemarnya, baik
itu anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Hal ini dikarenakan citarasanya
yang lezat dan mampu membuat siapa saja ketagihan. Kamu mampu menjumpai dua jenis
kue cubit, yakni yang dimasak dengan matang dan yang dimasak setengah matang. Bagi
para penggemar kue cubit, tahukah kamu kalau ada beberapa fakta kue cubit yang
perlu kamu ketahui, ialah:

Sumber: jakarta.tourism.go.id

Asal Nama Kue Cubit

Fakta
unik pertama dari kue cubit yakni dari penamaannya. Coba kamu tebak kenapa kue
ini dinamakan dengan nama kue cubit? Nama kue cubit bukanlah tanpa sebab karena
konon katanya nama ini diambil dari cara mengangkatnya yakni dengan cara
dicubit. Kala kamu memasak kue cubit yang dipanggang dalam cetakan-cetakan
kecil, bakal memudahkan dalam membalik dan mengambilnya, kemudian kue tersebut
harus dicubit dengan penjepit kue. Dari sinilah asal namanya. Unik bukan?

 

Warisan Zaman Penjajahan Belanda

Selagi
ini kita mengenal kue cubit sebagai kue tradisional Indonesia. Padahal aslinya
kue ini asalnya dari Belanda yang kemudian dimodifikasi dan disesuaikan dengan
citarasa masyarakat Indonesia. Kue cubit diadaptasi dari kue khas Belanda yang
bernama poffertjes. Poffertjes memiliki bahan pembuatan yang sama dengan kue
cubit. Hanya saja teksturnya lebih lembut dan disajikan bersama dengan taburan
gula halus. Sementara bakal kue cubit, sebelum matang diberi topping meises
atau keju parut.

 

Kue yang Jadi Camilan Sekolah
Generasi 90-an

Meski
merupakan adaptasi dari kue khas Belanda, tetapi bukan berarti kue ini langsung
terkenal sehabis jaman penjajahan Belanda. Kue cubit justru baru populer di era
tahun 90-an. Hal ini dibuktikan dengan mulai banyaknya penjual kue cubit
gerobak pada masa tersebut dan menjadi terkenal di kalangan anak sekolah karena
para pedagangnya sering mangkal atau berjualan di samping gerbang sekolah.
Selain citarasanya yang enak, kue cubit juga mampu didapat dengan harga yang
murah meriah.

 

Kue Cubit Tak Boleh Dibiarkan Lebih
dari 4 Jam

Seperti
yang telah dikatakan di atas sebelumnya, kue cubit terbagi menjadi dua jenis,
yakni yang matang dan setengah matang. Kue cubit yang dimasak setengah matang memang
lebih banyak menjadi favorit karena ada sensasi lumer di mulut. Tetapi ternyata
kue cubit setengah matang ini sebaiknya langsung kamu makan kala masih hangat.
Kue cubit yang dimasak setengah matang ini ternyata mampu berbahaya jikalau dibiarkan
lebih dari 4 jam karena kandungan bakteri dalam telur ayamnya mampu berkembang
biak dengan cepat. Jadi, lebih baik segera disantap ya sehabis membelinya!  

 

Kue Cubit Terus Berevolusi

Kue
cubit memang amat populer sejak tahun 90-an, tetapi sampai sekarang kue ini
juga masih banyak dicari loh. Hal ini dikarenakan kue cubit sering berevolusi
dengan beragam variasinya. Bila awalnya kamu hanya mampu menemukan kue cubit
polos dengan topping meises dan keju parut, kala ini kue cubit mampu dijumpai
dengan berbagai warna sesuai dengan pilihan rasanya. Misalkan saja ada kue
cubit green tea yang berwarna hijau, kue cubit red velvet yang berwarna merah,
dan lain sebagainya.

 

Itulah
beberapa fakta unik dari kue cubit. Sekarang kamu telah tahu bukan? Kalau mau
mencicip kue tradisional lain dari Indonesia, coba saja mampir ke salah satu toko
kue yang ada di bawah ini!

Beri tahu teman perihal ringkasan ini melewati: