Siapa
di antara kamu yang amat suka makan makanan pedas? Kebanyakan masyarakat
Indonesia memang amat suka makan makanan pedas. Tak heran jikalau beberapa
kuliner yang hits di Indonesia yaitu kuliner pedas seperti ayam geprek,
seblak, dan lain sebagainya. Meski demikian, tentu saja tingkat toleransi
kepedasan masing-masing orang berbeda. Ada orang yang mencicip ayam geprek
level 1 saja telah kepedasan. Namun ada orang yang level 3 saja belum merasakan
rasa pedas yang mengigit. Bahkan ada juga orang yang sama sekali tidak kuat
makan pedas sehingga tidak pernah mencecap kenikmatan sambal. Sebenarnya
mengapa dapat demikian?
Sumber : Pergikuliner.com
Ada
alasan ilmiah mengapa masing-masing orang punya tingkat toleransi kepedasan
yang berbeda-beda. Perlu kamu ketahui kalau ada sebuah penelitian di University
of California pada tahun 2003 yang mengungkapkan kalau ada sebuah senyawa yakni
molekul lipid yang berkaitan dengan asam lemak yang punya peran dalam
mengendalikan rasa sensasi terbakar kali makan makanan pedas. Seperti yang kamu
ketahui kalau sensasi lidah dan mulut yang terbakar diciptakan oleh senyawa capcaisin
yang ada pada cabai. Tengah berada di dalam mulut, reseptor capcaisin atau
TRPV1 ini mengatur tingkat rasa sakit yang dialami kali makan makanan pedas.
Nah, reseptor
TRPV1 yang dimiliki masing-masing orang ini berbeda-beda sehingga membuat
toleransi kepedasan tiap orang berbeda-beda. Reseptor TRPV1 memang telah ada
sejak lahir dan ada orang yang terlahir dengan reseptor TRPV1 yang lebih
sedikit sehingga mereka kurang sensitif terhadap rasa pedas alias kuat dan
tahan dengan makanan pedas karena mereka tidak merasakan rasa sakit kali
menyantap makanan pedas. Sebaliknya, jikalau orang terlahir dengan reseptor TRPV1
tinggi, kemudian mereka akan lebih sensitif terhadap rasa pedas sehingga makan
makanan pedas sedikit saja, mereka telah merasakan sakit akibat rasa pedas
tersebut.
Sumber : Pergikuliner.com
Perkara
toleransi kepedasan ini tidak hanya bawaan lahir saja. Ada juga orang yang terlahir
dengan reseptor TRPV1 yang tinggi tetapi ia kuat makan kuliner pedas. Alasannya
yaitu karena telah terbiasa alias dipengaruhi dengan kebiasaan seseorang. Apabila
sejak kecil telah dikenali dengan makanan pedas, kemudian tingkat toleransi
kepedasan seseorang dapat berubah dan pastinya sensitivitas saraf dalam
merasakan sakit akan berkurang. Beberapa negara yang masyarakatnya punya
toleransi kepedasan tinggi yaitu India, Meksiko, serta Indonesia yang memang
sejak kecil telah dikenalkan dengan makan bercita rasa pedas sehingga banyak
yang kebal akan kuliner pedas.
Itulah
beberapa alasan mengapa masing-masing orang punya toleransi kepedasan yang
berbeda-beda. Sekarang kamu telah mengerti kan? Berikut ini ada beberapa referensi tempat makan yang menyajikan menu pedas yang dapat kamu coba, datangi langsung yuk!
Beri tahu teman perihal ringkasan ini melewati:
Leave a Comment