Tteokpokki (떡볶이) atau kue beras merupakan salah satu
kuliner khas Korea yang amat terkenal di Indonesia. Kuliner ini memiliki
tampilan warna merah yang amat menarik dan menggugah selera. Ditambah lagi
bentuknya yang panjang mirip pipa dengan tekstur kenyal yang khas. Keberadaan

tteokpokki
di Indonesia amat disukai karena cita rasanya yang pedas sehingga
cocok dengan lidah masyarakat Indonesia yang rata-rata memang suka makanan
pedas. 

Buat yang suka makanan Korea, kamu pasti pernah menyantapnya. Di balik
citarasanya yang menggugah selera, tahukah kamu kalau kuliner Korea yang satu
ini punya kisah tersendiri yang perlu kamu ketahui.


Sumber : Kompas.com

Tteokpokki diketahui telah ada sejak
400 tahun yang berlanjut yakni pada masa Dinasti Joseon (
대조선국). Pada masa tersebut,
tteokpokki
merupakan kue beras yang disajikan dengan cara ditusuk dengan
tusukan bambu. Buat cara menyantapnya juga amat berbeda dari yang sekarang
karena tteokpokki disajikan bersama dengan sayur dan daging sehingga lebih
terkenal sebagai santapan makan besar, bukan cemilan. Beberapa tahun kemudian,
tteokpokki kemudian tidak lagi disajikan dengan tusukan bambu. Melainkan
disajikan begitu saja. Keberadaan tteokpokki pada masa Dinasti Joseon diperkuat
dengan ditemukannya buku masak pada era tersebut bernama ‘Siui Jeongseo (
시의정서)”. Awalnya
keberadaan tteokpokki ini memang hanya ditujukan buat pengobatan karena
campuran bahan yang ada di dalamnya memang buat pengobatan. Hal ini diperkuat
karena tteokpokki juga muncul pada buku pengobatan pada masa Dinasti Joseon.


Sumber : Pergikuliner.com

Tteokpokki pada masa tersebut tidak
berwarna merah melainkan putih kecoklatan karena masih dibumbui dengan bumbu
kecap asin saja. Rasanya asin dan agak manis. Berbeda dengan cita rasanya kali
ini yang cenderung pedas asin. Warna tteokpokki yang kemerahan seperti sekarang
muncul pada tahun 1950-an sehabis perang Korea berakhir karena pada masa
tersebut pasta cabai baru Korea atau yang kita kenal dengan nama gochujang baru
ditemukan oleh masyarakat Korea. Uniknya tteokpokki dengan saus gochujang ini
muncul karena ketidaksengajaan seorang pemilik kedai makanan bernama Ma Bok Rim
yang tinggal di daerah Sindang-Dong. Ia tak sengaja menumpahkan garaetteok yang
merupakan bahan utama tteokpokki ke dalam saus jajangmyeon. Berhubung Korea
baru saja selesai berperang, makanan menjadi suatu hal yang amat berharga
sehingga Ma Bok Rim tidak membuang garaetteok yang tercampur saus jajangmyeon
tersebut. Masa ia menyantapnya, ia merasakan enaknya garaetteok yang dicampur
dengan saus jajangmyeon.


Sumber : Pergikuliner.com

Kemudian terbersitlah ide buat mengganti
saus jajangmyeon dengan saus gochujang. Masa dipadukan dengan saus gochujang,
ternyata rasanya jauh lebih enak. Ma Bok Rim pun mulai menjajakannya. Kemudian
para penjual kaki lima mulai menjajakan tteokpokki yang dikombinasikan dengan
berbagai macam jenis sayuran seperti wortel, lobak, kubis, dan daun bawang. Selain
sayuran, tteokpokki juga dipadukan dengan eomuk yang merupakan kue ikan dan
juga telur rebus. Inilah tteokpokki yang kita nikmati hingga sekarang. Ternyata
tteokpokki ini pernah menjalani perjalanan yang panjang bukan?

Beri tahu teman perihal ringkasan ini dengan:

Bagikan:

Leave a Comment