Buat kamu yang lahir di tahun 1990-an tentunya telah tak
asing dengan beberapa snack jadul yang sempat hits pada era tersebut. Snack hits
di tahun 1990-an kini memang telah langka dan sulit ditemukan, bahkan beberapa
diantaranya telah tidak diproduksi lagi. Padahal seru sekali rasanya kalau mampu
menikmati jajanan tersebut bersama teman-teman buat bernostalgia. Nah, teman kuliner masih ada yang ingat nama-nama snack jadul tersebut? PergiKuliner mau ajak
kamu nostalgia sebentar mengenang snack-snack jadul yang pernah menemani masa
kecilmu. Ini dia 5 snack jadul yang pernah hits di tahun 1990-an!
1. Biskuit Berbentuk Hewan
Sumber: Freeimage.com
Biskuit berbentuk hewan memang amat populer di tahun
1990-an. Dengan rasa yang gurih dan manis serta bentuknya yang lucu menyerupai
karakter hewan membuat biskuit ini amat digemari anak-anak pada masanya. Karakter
hewan yang biasanya dijadikan bentuk biskuit ini diantaranya ada ikan,
kura-kura, gajah sampai panda. Dengan taburan rasa seperti keju, jagung bakar,
BBQ dan lain-lain bikin biskuit ini makin ngangenin. Ada juga biskuit berbentuk
hewan yang bagian dalamnya diberi selai coklat manis.
2. Permen White Rabbit
Sumber: Freeimage.com
Permen white rabbit menjadi salah satu jajanan jadul yang hits
di era 90-an. Penikmatnya tak hanya datang dari anak-anak saja, tetapi juga
orang dewasa. Permen white rabbit ini terbuat dari susu putih yang rasanya
amat gurih dan manis. Meski telah tidak se-hits dulu, namun permen white
rabbit ini ternyata masih diproduksi hingga sekarang. Sayangnya pada September
2019 yang terus, permen favorit ini dinyatakan haram di Malaysia dan Brunei
Darussalam. Menurut info yang beredar, permen buatan China ini dinyatakan haram
oleh kedua negara tersebut mengandung protein babi. Waduh, sayang sekali ya.
3. Cokelat Kacamata
Sumber: Pinterest.com
Cokelat kacamata menjadi salah satu jajanan yang paling dirindukan
dan bakal bikin kamu nostalgia rasanya. Dinamakan cokelat kacamata karena
cokelat ini ternyata memiliki kemasan yang menyerupai bingkai kacamata. Dahulu,
cokelat legendaris ini dijual dengan harga lima ratus perak sampai seribu rupiah
saja. Harganya yang terjangkau jadi alasan mengapa anak kecil bahkan juga orang
dewasa turut menyukai jajanan ini. Sebungkus cokelat kacamata terdiri dari
tujuh sampai empat belas butir cokelat berbentuk bulat dengan warna-warni yang lucu
dan menarik mata.
4. Biskuit Rose Gem
Sumber: Freeimage.com
Biskuit rose gem merupakan biskuit dengan topping gula bubuk
warna-warni yang teksturnya sedikit keras. Disebut biskuit rose gem karena
bentuk topping-nya yang mirip seperti bunga mawar. Dulunya anak kecil suka
sekali memakan topping gula bubuknya saja, sementara biskuitnya dipisahkan atau
bahkan dibuang. Ini lantaran topping-nya tersebut memiliki rasa manis yang
disukai anak-anak. Sayangnya biskuit rose gem ketika ini telah sulit sekali
ditemukan. Namun, buat kamu yang hendak bernostalgia dan membeli jajanan ini,
kamu mampu mencarinya di beberapa penjual snack kiloan walaupun telah jarang.
5. Potato Boro
Sumber: Pinterest.com
Siapa yang tak kenal dengan snack jadul satu ini? Hampir semua
anak-anak 90-an pasti mengenal potato boro. Biskuit berbentuk bulat kecil ini
amat disukai anak-anak lantaran teksturnya yang cukup unik. Jadi, tengah
dimakan biskuit potato boro akan meleleh secara perlahan di mulut. Salah satu
merek biskuit potato boro yang amat populer yaitu Monde. Terdapat dua rasa
yang paling favorit ialah original dan jeruk. Biskuit potato boro amat cocok
dinikmati oleh anak kecil yang belum memiliki gigi karena teksturnya yang mudah
memeleh. Tak jarang para lansia yang telah kehilangan gigi juga menjadikan snack
jadul ini sebagai cemilan mereka.
Bagaimana teman kuliner? Telah cukup dibuat nostalgia dengan aneka snack jadul di atas?. Sayang sekali ya, keberadaan snack-snack jadul sekarang ini cukup jarang. Namun kamu jangan sedih ya, meskipun kamu jarang nikmatin aneka snack jadulnya, tetapi kamu mampu nikmatin aneka cemilan modern di tempat-tempat rekomendasi Pergikuliner di bawah ini!
Beri tahu teman perihal ringkasan ini dengan:
Leave a Comment